Salam, Sobat Trading! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas teknik trading yang cukup sederhana namun efektif untuk mendapatkan keuntungan, yaitu inside bar trading. Teknik yang juga dikenal sebagai IBT ini, sudah terbukti cukup populer di kalangan trader, terutama untuk mereka yang mengutamakan analisis teknikal. Namun, seperti teknik trading lainnya, IBT juga memiliki risikonya sendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail kelebihan dan kekurangan dari teknik trading ini. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Pendahuluan
Sebelum membahas lebih jauh tentang inside bar trading, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu inside bar. Inside bar adalah suatu situasi ketika harga tertinggi dan terendah dari suatu candlestick baru tepat berada di dalam range candlestick sebelumnya. Secara visual, inside bar terlihat seperti candlestick kecil yang berada di dalam candlestick sebelumnya.
Inside bar trading sendiri merupakan strategi trading yang memanfaatkan pola inside bar tersebut. Dalam IBT, kita akan mencari pola inside bar di chart lalu mengambil posisi beli atau jual berdasarkan arah breakout-nya.
Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan teknik trading ini, ada baiknya kita mengenali lebih jauh tentang kelebihan dan kekurangan IBT tersebut.
Kelebihan Inside Bar Trading
1. Menguntungkan pada kondisi pasar tertentu
Salah satu kelebihan IBT adalah teknik trading ini dapat menguntungkan pada kondisi pasar tertentu, seperti pasar yang sedang ranging. Kondisi pasar yang sedang ranging sangat mendukung terjadinya pola inside bar, sehingga kita dapat menemukan peluang trading yang lebih banyak.
2. Meminimalisir risiko trading
Dalam IBT, kita akan menempatkan stop loss tepat di bawah atau di atas inside bar yang kita ambil posisi. Dengan menempatkan stop loss tersebut, kita dapat meminimalisir risiko trading dan menghindari kerugian yang lebih besar.
3. Mudah diterapkan untuk trader pemula
IBT merupakan teknik trading yang relatif mudah diterapkan, terutama bagi trader pemula. Dalam IBT, kita hanya perlu mencari pola inside bar di chart dan mengambil posisi beli atau jual saat terjadi breakout. Tidak perlu menggunakan indikator teknikal atau fundamental analysis yang kompleks.
4. Fleksibel digunakan di berbagai timeframe
Salah satu kelebihan teknik trading ini adalah fleksibilitasnya dalam digunakan di berbagai timeframe. IBT dapat diterapkan pada timeframe yang lebih rendah, seperti M15 atau H1, maupun timeframe yang lebih tinggi, seperti D1 atau W1.
5. Menghindari kerugian besar
Dalam IBT, kita akan menunggu terjadi breakout sebelum masuk pasar. Hal ini menghindarkan kita dari risiko trading yang sering dialami oleh trader lain, yaitu terjebak di pasar yang bergerak sideways atau falso breakout yang bisa menyebabkan kerugian besar.
6. Dapat menghasilkan profit yang konsisten
Dalam IBT, kita hanya akan masuk pasar saat terjadi breakout. Hal ini membantu kita untuk meraih profit secara konsisten tanpa harus melakukan banyak trading dalam sehari.
7. Menunjukkan level support dan resistance yang kuat
Dalam IBT, kita biasanya akan menunggu terjadinya inside bar pada level support atau resistance. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui level-level penting di pasar dan mengambil keputusan trading berdasarkan level-level tersebut.
Kekurangan Inside Bar Trading
1. Tidak efektif pada pasar trending
Salah satu kelemahan IBT adalah kurang efektif pada pasar yang sedang trending. Pada kondisi tersebut, inside bar biasanya tidak muncul atau jarang terjadi.
2. Memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan peluang trading
Dalam IBT, kita harus menunggu terjadinya inside bar dan breakout sebelum masuk pasar. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan teknik trading lainnya.
3. Stop loss relatif besar
Menempatkan stop loss di bawah atau di atas inside bar dapat meminimalisir risiko trading. Namun, dalam IBT, stop loss biasanya relatif besar karena kita harus menempatkannya di bawah atau di atas inside bar tersebut.
4. Dapat memberikan sinyal palsu (false signal)
IBT dapat memberikan sinyal palsu jika tidak diikuti dengan analisis pasar yang komprehensif. Sinyal palsu dapat menyebabkan kerugian pada trader yang mengikuti teknik trading ini.
5. Faktor human error
Sebagai teknik trading yang dilakukan oleh manusia, IBT juga rentan dengan human error. Kesalahan seperti salah mengidentifikasi inside bar atau kelalaian dalam menempatkan stop loss dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
6. Terlalu banyak atau sedikitnya peluang trading
Salah satu kelemahan IBT adalah terlalu banyak atau sedikitnya peluang trading yang muncul tergantung dari kondisi pasar. Terlalu banyaknya peluang trading dapat membuat trader kebingungan dalam mengambil keputusan, sedangkan terlalu sedikitnya peluang trading dapat membuat trader kehilangan kesempatan untuk meraih profit.
7. Rentan dengan volatilitas yang tinggi
Dalam IBT, harga harus breakout dari range inside bar sebelum kita masuk pasar. Pada kondisi pasar yang volatil, breakout dapat terjadi dengan sangat cepat dan sangat besar, sehingga kita dapat miss timing atau mengalami kerugian besar.
Tabel Informasi Inside Bar Trading
Informasi | Deskripsi |
---|---|
Jenis teknik trading | Analisis Teknikal |
Tempo trading | Medium- to long-term |
Timeframe | M15 atau lebih tinggi |
Risiko | Medium |
Keuntungan | Menguntungkan pada kondisi pasar tertentu, meminimalisir risiko trading, mudah diterapkan untuk trader pemula, fleksibel digunakan di berbagai timeframe, menghindari kerugian besar, dapat menghasilkan profit yang konsisten, menunjukkan level support dan resistance yang kuat. |
Kekurangan | Tidak efektif pada pasar trending, memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan peluang trading, stop loss relatif besar, dapat memberikan sinyal palsu (false signal), faktor human error, terlalu banyak atau sedikitnya peluang trading, rentan dengan volatilitas yang tinggi. |
Tips Sukses | Pilih pair mata uang yang memiliki volatilitas rendah, gunakan time frame yang sesuai dengan kenyamanan Anda, gunakan risk/reward ratio yang baik, latih kemampuan analisis chart secara kontinu, dan jangan terlalu sering melakukan trading. |
FAQ Tentang Inside Bar Trading
1. Apa itu inside bar trading?
Inside bar trading (IBT) adalah teknik trading yang memanfaatkan pola inside bar pada chart untuk mengambil posisi beli atau jual berdasarkan arah breakout-nya.
2. Apa saja kelebihan IBT?
Adapun kelebihan IBT antara lain: menguntungkan pada kondisi pasar tertentu, meminimalisir risiko trading, mudah diterapkan untuk trader pemula, fleksibel digunakan di berbagai timeframe, menghindari kerugian besar, dapat menghasilkan profit yang konsisten, dan menunjukkan level support dan resistance yang kuat.
3. Apa saja kekurangan IBT?
Adapun kekurangan IBT antara lain: tidak efektif pada pasar trending, memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan peluang trading, stop loss relatif besar, dapat memberikan sinyal palsu (false signal), faktor human error, terlalu banyak atau sedikitnya peluang trading, dan rentan dengan volatilitas yang tinggi.
4. Kapan sebaiknya kita menggunakan IBT?
IBT sebaiknya digunakan pada kondisi pasar yang sedang ranging atau sideway. Hal ini akan membantu kita untuk menemukan pola inside bar yang lebih banyak dan peluang trading yang lebih banyak pula.
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi breakout dalam IBT?
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi breakout dalam IBT antara lain: level support dan resistance yang kuat, volatilitas, dan kekuatan tren pasar.
6. Apa yang dimaksud dengan stop loss relatif besar dalam IBT?
Karena kita menempatkan stop loss tepat di bawah atau di atas inside bar, maka stop loss dalam IBT biasanya relatif besar dibandingkan teknik trading lainnya.
7. Apa saja tips sukses dalam menggunakan IBT?
Beberapa tips sukses dalam menggunakan IBT antara lain: pilih pair mata uang yang memiliki volatilitas rendah, gunakan time frame yang sesuai dengan kenyamanan Anda, gunakan risk/reward ratio yang baik, latih kemampuan analisis chart secara kontinu, dan jangan terlalu sering melakukan trading.
8. Apakah IBT cocok untuk trader pemula?
Ya, IBT merupakan teknik trading yang relatif mudah dipahami dan diterapkan, sehingga cocok untuk trader pemula.
9. Apa yang harus dilakukan jika terjadi sinyal palsu dalam IBT?
Jika terjadi sinyal palsu dalam IBT, sebaiknya kita melakukan cut loss dan menghindari kerugian yang lebih besar.
10. Apakah menggunakan indikator teknikal diperlukan dalam IBT?
Tidak selalu diperlukan, namun ada trader yang menggunakannya untuk memperkuat analisis teknikal mereka.
11. Apa saja pair mata uang yang cocok untuk diterapkan dalam IBT?
Pair mata uang yang cocok untuk diterapkan dalam IBT adalah pair mata uang yang volatilitasnya rendah seperti EUR/USD atau USD/JPY.
12. Apa akibatnya jika tidak menempatkan stop loss dalam IBT?
Tidak menempatkan stop loss dalam IBT dapat mengakibatkan kerugian yang besar jika terjadi pergerakan harga yang tidak sesuai dengan prediksi kita.
13. Bagaimana cara membaca pola inside bar dalam IBT?
Inside bar terlihat seperti candlestick kecil yang berada di dalam candlestick sebelumnya.
Kesimpulan
Sekarang Sobat Trading sudah memahami kelebihan dan kekurangan dari teknik trading inside bar. Dalam IBT, kita akan mencari pola inside bar di chart lalu mengambil posisi beli atau jual berdasarkan arah breakout-nya. Teknik trading ini cukup populer di kalangan trader, terutama untuk mereka yang mengutamakan analisis teknikal. Namun, seperti teknik trading lainnya, IBT juga memiliki risikonya sendiri. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan teknik trading ini, pastikan Sobat Trading sudah mempertimbangkan segala faktor risiko dan keuntungan tersebut.
Bagaimana Sobat Trading? Apakah artikel ini cukup membantu untuk meningkatkan pemahaman tentang inside bar trading? Semoga artikel ini dapat menjadi referensi dan bermanfaat untuk Sobat Trading. Jangan lupa untuk selalu melakukan analisis pasar yang komprehensif sebelum masuk pasar dan memperhatikan faktor risiko dan keuntungan dalam setiap teknik trading yang Sobat Trading pilih.
Disclaimer
Info dalam artikel ini hanya bersifat informasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk melakukan transaksi. Trading forex memiliki resiko yang tinggi dan tidak cocok untuk semua investor. Pastikan Anda mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan resiko Anda sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam forex.